Telaga Warna, merupakan salah satu tempat wisata andalan yang terletak di Dieng wonosobo,
jawa tengah. Danau ini mempunyai nama Telaga warna pun bukan tanpa
sebab, yaitu karena telaga ini mempunyai warna yang bisa berubah ubah.
Telaga ini kadang berwarna hijau, kuning dan pelangi. Hal tersebut
karena telaga tersebut terdapat kandungan sulfur yang cukup banyak dan
ketika tersorot sinar matahari maka warna air tersebut akan berubah
warna.
Telaga warna juga merupakan telaga
terluas yang ada di dataran tinggi diantara telaga telaga yang lain
seperti telaga pengilon, telaga merdada dan masih banyak lagi. Telaga
warna sendiri mempunyai luas kira 3 kali lapangan sepak bola.
Telaga warna dieng terletak di
ketinggian 2000 meter diatas permkaan laut. Telaga tersebut juga
dikelilingi oleh bukit bukit yang indah yang cocok sebagai tempat untuk
refreshing. Jika anda ingin mendapat sensai keindahan yang lebih, anda
bisa menaiki salah satu bukit yang ada di telaga warana. Dan yang paling
populer yaitu bukit ratapan angin. Dari situ lah anda bisa duduk di
sebuah batu sambil menikmati telaga warna dari atas bukit.
Waktu yang paling di rekomendsaikan
untuk mengunjungi telaga warna adalah pada waktu pagi hingga siang hari.
Soalanya kalo anda berkunjung di sore hari kemungkinan kawasan telaga
di selimuti dengan kabut. Jika anda berkunjung ke telaga tersebut pada
waktu pagi hingga siang maka anda akan bisa melihat telaga yang benar
benar berwarna, karena pada waktu tersebut pancaran sinar matahari
sedang terik teriknya.
Selain terdapat telaga yang indah,
disekitaran telaga tersebut juga terdapat berbagai macam goa yang bisa
anda nikkmati, dinataranya yaitu goa semar, goa sumur eyang kumalasari,
goa pengantin dan juga gua jaran. banyak keunikan dari masing masing gua
tersebut, sperti goa semar yang mempunyai keunikan terdapat kolam yang
kecil di dalam goa dan air tersebut di percaya dapat menyembuhkan
berbagai macam penyakit dan jug dapat membuat kulit menjdi lebih cantih
atau awet muda. Di depan goa semar juga terdapat patung semar yang
membawa kendi.
Harga Tiket Masuk Telaga Warna
Untuk harga tiket masuk pun tidak begitu mahal, beberapa bulan yang lalu saya dan teman teman berkunjung ke telaga tersebut di kenai harga tiket masuk sebesar Rp. 7000 per orang di tambah parkir untuk mobil sebesar 5000 rupiah dan 2000 rupiah untuk kendaraan roda dua.Lokasi Telaga Warna
untuk lokasi telaga warna sendiri tepatnya di Dieng Wetan, Wonosobo, Jawa tengah.Jalan / Rute Menuju Telaga Warna
Untuk akses menuju telaga warna pun sangat mudah untuk di jangkau menggunakan kendaraan umum ataupun pribadi.
Bagi anda yang menggunakan kendaraan
umum sebagai alat transportasi menuju telaga tersebut maka anda menuju
ke kota wonosobo. Dan ketika sudah sampai kota wonosobo cari terminal
bus yang terletak di dekat RSUD Setjonegoro yang dahulunya terminal
tersebut merupakan stasiun kereta api. Setelah sampai ke terminal
tersebut lalu lanjutkan perjlanan dengan menaiki bus jurusan wonosobo –
dieng. Setelah naik bus tersebut lalu berhenti di pertigaan dieng. waktu
tempuh yang di buthkan untuk sampai ke telaga tersebut kira 45 menit
dari kota wonosobo. setelah sampai di pertigaan dieng di lanjutkan
perjalanan kira 500 meter hingga sampai ke telaga warna. jika anda tidak
ingin berjalan kaki maka ada ojek di pertigaan tersebut yang siap
mengantarkan anda.
Dan bagi anda yang menggunakan kendaraan
pribadi anda cukup datang ke kota wonosobo dan cari alun alun kota
wonosobo. Di alun – alun tersebut terdapa jalan dieng, untuk bisa sampai
ke dieng anda harus mengikuti jalan tersebut ke arah utara hingga
sampai ke dieng. Sesampai di pertigaan dieng anda harus belok kiri dan
sampailah ke telaga warna.
Sejarah Atau Legenda Telaga Warna
Pada jaman dahulu, hiduplah seorang
Prabu Suwartalaya dan permaisurinya yang bernama Ratu Purbamanah. Mereka
berdua memimpin sebuah kerajaan bernama Kerajaan Kutatanggeuhan. Prabu
Suwartalaya beserta isterinya memimpin dengan bijaksana dan adil. Rakyat
Kutatanggeuhan pun hidup dengan damai sejahtera.
akan tetapi ada suatu hal yang
mengganggu pikiran Sang Ratu. Sudah lama menikah tapi ia dan Prabu belum
juga dikaruniai anak. Oleh sebab itu ratu sering menangis dan terlihat
sedih. Melihat istrinya begitu Prabu juga iktu bersedih. Lalu Prabu
pergi menuju ke hutan untuk berdoa agar segera dikaruniai seorang
anak.Dan Akhirnya selang beberapa bulan kemudian sang ratu bisa hamil
dan disambut dengan suka cita oleh rakyatnya.
9 bulan kemudian lahirlah seorang putri
raja yang beitu cantik. Dan karuniai nama Gilang Rukmini. Prabu dan Ratu
pun sangat menyayangi buah hati mereka. Prabu dan ratu pun selalu
memberikan apa yang diminta oleh Gilang Rukmini. Akan tetapi hal
tersebut malah mebuat sang putri raja tersbut menjadi sangat manja.
Apabila keinginanya tidak terpenuhi maka sang putri akan marah besar.
Walaupun begitu sang prabu dan ratu tetap saja menyayanginya.
Waktu pun terus berlalu, sampai akhirnya
Sang Putri akan menginjak usianya yang ke 17. Mengtehui sang putri akan
berulang tahun yang ke 17, para penduduk kerajaan pun beramai ramai
mendatangi kerajaan untuk memberikan hadia untuk sang putri. Diantara
hadiah yang diberikan sang prabu mengambil sebuah emas batangan dan
dibawanya ke tukang emas untuk di buat kalung yang cantik buat sang
putri.
Dan akhirnya hari ulang tahun pun tiba.
para penduduk berkumpul di alun – alun istana dan dengan senang menanti
kehadiran sang putri yang begitu cantik. Setelah sang putri hadir,
prabun [un langsung berdiri dan bersiap untuk memberi kalung indah nan
cantik kepada sang putri. Ketika kalung tersebut di berikan ke pada sang
putri, tiba sang putri menolak dan melemparkan kalung tersebut ke
tanah. “aku tidak mau kalung ini, kalung ini jelek” kata sang putri.
Melihat sikap sang putri, prabu dan para
penduduk pun menangis hingga air mata mereka membanjiri alun – alun
kerajaan tersbut. Hingga akhirnya terbentuklah danau yang cantik dari
air mata tangisan sang prabu dan para penduduk.
x-)
ReplyDelete