Lokasi
Jumprit terletak di Kecamatan Ngadirejo, 26 km dari Kota Temanggung, Jawa Tengah. Perjalanan bisa ditempuh dengan menaiki kendaraan umum dari Ngadirejo. Jumprit terletak pada ketinggian ±800 m dari permukaan laut. Udara di tempat ini sangat sejuk dan airnya menyegarkan. Jumprit bisa dijangkau dari Wonosobo, Kendal dan Temanggung dengan mudah.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/aniefistianah/sejarah-dan-legenda-jumprit-temanggung_550031d2a333114e7550fe53
EKSOTISME WANAWISATA
JUMPRIT
Wanawisata Jumprit merupakan salah salah satu obyek wisata yang eksotis
di Kabupaten Temanggung. Tempat ini buka sekadar menawarkan wanawisata
(wisata hutan) saja, tetapi juga menghadirkan objek wisata alam
pegunungan yang indah.
Awal keramaian obyek wisata ini terjadi sejak awal 1980-an, ketika
banyak peziarah yang melakukan wisata spiritual di Makam Ki Jumprit di
dekat Umbul Jumprit yang letaknya bersebelahan. Mereka bersemedi di
sekitar makam, kemudian diakhiri mandi kungkum di mata air yang tak
pernah kering.
Kawasan ini berada di ketinggian 2.100 meter dari permukaan laut (dpl)
dan berada di lereng Gunung Sindoro tempatnya di Desa Tegalrejo,
Kecamatan Ngadirejo. Jaraknya hanya sekitar 26 km dari barat laut kota
Temanggung.
Kawasan Jumprit berada di jalur strategis, yaitu jalur wisata
Borobudur-Dieng, Semarang-Bandungan-Dieng, serta dari berbagai arah
dengan kemudahan aksesibilitas, baik dari Wonosobo, Kendal, Maupun
Yogyakarta. Perjalanan juga bisa ditempuh dengan kendaraan umum dari ibu
kota Kecamatan Ngadirejo. Lebih baik lagi menggunakan kendaraan
pribadi. Jalan menuju lokasi sudah diaspal, sehingga perjalanan cukup
menyenangkan. Apalagi dalam perjalanan menuju Jumprit, wisatawan juga
bisa menikmati panorama alam pegunungan yang indah dan agrowisata
sayuran.
Jika ingin menginap dikawasan ini juga tersedia wisma Perhutani atau
bisa juga mendirikan tenda di bumi perkemahan.
Wisatawan bisa menikmati udara segar dan indahnya pemandangan saat
matahari terbit. Karena berada di lereng Sindoro, hawa ditempat ini
cukup dingin. Airnya juga dingin, jernih dan menyegarkan. Wisatawan yang
bermalam dianjurkan membawa jaket.
Jika datang pada siang hari pun, pengunjung masih bisa merasakan
sisa-sisa kesejukan saat memasuki kawasan hutan. Banyaknya belantara
pepohonan dan letaknya yang berada di lereng Sindoro membuat hawa panas
sepertinya enggan menyapa tempat tersebut.
Wisatawan juga bisa bersau dengan sekawanan burung di alam bebas, yang
akan selalu menyambut dengan ocehan yang saling bersahutan. Atau bertemu
sekawanan kera liar (sekitar 25-30 ekor) di lokasi wanawisata. Konon
populasi kera ini tidak pernah bertambah atau berkurang.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/aniefistianah/sejarah-dan-legenda-jumprit-temanggung_550031d2a333114e7550fe53
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/aniefistianah/sejarah-dan-legenda-jumprit-temanggung_550031d2a333114e7550fe53
sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Jumprit
0 comments:
Post a Comment