Melepas Penat di Agrowisata Tambi Wonosobo - Agrowisata Tambi. Selain Dataran Tinggi Dieng, Wonosobo masih memiliki pilihan wisata yang tak kalah menariknya yaitu Kawasan Agrowisata Tambi. Kawasan ini merupakan pilihan yang menarik bagi para pecinta alam pegunungan dan siapapun yang hendak melepas penat dengan merasakan kesejukan hawa pegunungan. Agrowisata Tambi ini merupakan kawasan perkebunan teh dengan luas 829, 14 hektar yang dikelola oleh PT. Tambi yang bergerak di produksi teh.
Dahulunya perkebunan ini merupakan milik Belanda dengan nama Bagelen Thee & Kina Maatschappij yang berkantor di Jakarta dan dikelola oleh NV John Peet. Setelah Indonesia merdeka, Pemerintah RI mengambil alih perusahaan ini. Namun setelah diadakannya Konferensi Meja Bundar, perkebunan dikembalikan kepada pemilik semula. Di tahun 1954, NV eks PPN Sindoro Sumbing membeli perkebunan ini dan 3 tahun kemudian, NV eks PPN Sindoro Sumbing bersama Pemda Wonosobo bekerjasama mendirikan perusahaan bernama NV Tambi. Pada perkembangannya, nama perusahaan berganti menjadi PT. Tambi.
Kawasan Agrowisata Tambi berlokasi di sekitar Gunung Sindoro, tepatnya di lereng barat daya. Secara geografis, kawasan ini berada di ketinggian 800-2000 m di atas permukaan laut dengan curah hujan berkisar 2500-3500 mm per tahun. Kondisi ini membuat Agrowisata Tambi beriklim sejuk. Sejak lama, kawasan ini telah digarap sebagai objek wisata. Di dalamnya, wisatawan bisa berjalan mengitari kebun teh. Ada 3 rute yang dapat ditempuh.
Pertama, rute pendek dengan jarak 1-2 km. Kedua, rute menengah dengan jarak 2-3 km. Ketiga, rute jauh dengan jarak 3-9 km. Di lahan hijau ini, wisatawan dapat melepaskan kepenatan dari kejenuhan rutinitas. Semilir angin dan sejuknya udara pegunungan dapat membuat siapa saja yang merasakannya menjadi lebih santai. Jika beruntung, wisatawan bisa bertemu dengan perempuan-perempuan pemetik teh. Mereka akan tersenyum dan dengan ramahnya menyapa para wisatawan.
Jika merasa belum puas hanya berjalan-jalan saja, wisatawan bisa mengikuti paket wisata yang disediakan oleh pihak pengelola. Selain mengitari kebun teh, wisatawan juga akan diajarkan cara memilih daun teh dan memetiknya. Ada aturan tersendiri dalam memetik teh, jika sampai salah petik maka akan berpengaruh pada cita rasa teh. Selain itu, wisatawan juga akan diajak untuk factory tour dan menyaksikan bagaimana proses produksi teh hitam. Setelah memetik teh dilakukan proses pelayuan dengan menggunakan alat pemanas.
Lalu lembaran daun teh dimasukkan ke tempat penggilingan. Hasilnya teh berubah menjadi kepingan kecil. Kemudian dilakukan tahap fermentasi yang mengubah warna teh hijau menjadi teh hitam. Setelah difermentasi, teh dikeringkan lalu memasuki proses penjenisan, ada 17 rasa yang dibagi menjadi 3 kelas. Setelah penjenisan, dilakukan uji kualitas. Jiia kualitas sudah sesuai standar, teh dikemas dan dipasarkan. Paket wisata lain yang ditawarkan adalah arung jeram Sungai Serayu. Jangan khawatir, pemandu professional akan mendampingi wisatawan untuk melakukan arung jeram.
Bila merasa tidak memiliki keberanian untuk berarung jeram, bisa juga mencoba flying fox dan outbound, baik yang sederhana maupun yang menantang. Untuk mengikuti paket wisata ini, wisatawan dikenakan tarif Rp 25.000 orang dengan minimal rombongan 10 orang.
Sebagaimana kawasan agrowisata pada umumnya, Kawasan Agrowisata Tambi juga didukung oleh banyak fasilitas seperti restoran, kios souvenir, arena outbond dan api unggun, taman bermain, kolam pemancingan, lapangan tenis, dan pos pengamanan. PT. Tambi juga menyewakan penginapan nyaman berupa villa yang berdiri mengapung di danau buatan berukuran kecil. Harga sewa villa berkisar dari Rp 280.000 hingga Rp 1.665.000.
Agrowisata Tambi berlokasi di Desa Tambi di Kecamatan Kejajar, Kab. Wonosobo. Letaknya yang berada di Jalan Lintas Wonosobo-Dieng membuat kawasan perkebunan ini mudah dijangkau. Untuk mencapainya, wisatawan bisa berangkat dari Kota Wonosobo. Ada dua jalur yang bisa dilewati. Pertama, jalur Temanggung-Wonosobo. Melewati jalur ini, wisatawan akan dimanjakan oleh panorama Kledung Pass dan Sindoro Sumbing.
Sementara bila menggunakan jalur Banjarnegara-Wonosobo, wisatawan akan dimanjakan oleh pesona sawah hijau dan aliran Sungai Serayu yang mengalir di sepanjang jalan. Bila menggunakan kendaraan pribadi, perjalanan akan memakan waktu 20 menit, sedangkan bila menggunakan kendaraan umum perjalanan akan menjadi lebih lama.
0 comments:
Post a Comment