Mutiara Itu Bernama Curug Surodipo (Curug Trocoh)
Wilayah Wonoboyo menyajikan lanskap pegunungan yang memanjakan mata, pun ketika mengunjungi
Curug Surodipo begitu dimanjakan oleh liukan punggung
pegunungan. Secara administratif, Curug Surodipo berada di Desa
Tawangsari, Kecamatan Wonoboyo. Selain menyajikan lanskap pegunungan
yang indah, perjalanan menuju Curug Surodipo pun mengisahkan satu cerita
tersendiri. Jalan kecil berbatu adalah jalan utama yang harus dilewati
untuk menuju Curug Surodipo, bisa dengan menggunakan sepeda motor, namun
harus ekstra hati-hati karena jalan menanjak dan berkelok. Setelah
jalan berbatu habis, maka perjalanan harus dilanjutkan dengan jalan kaki
menaiki bukit. Kaki yang pegal pun seketika akan hilang ketika
mendengar deru air yang jatuh dari ketinggian. Dari kejauhan bulir-bulir
air Curug Surodipo bak mutiara yang berkilauan memantulkan cahaya
matahari.
Curug Surodipo sendiri mempunyai
ketinggian kurang lebih 120 meter, dengan dasar sungai yang berbatu.
Curug Surodipo sebenarnya tidak hanya menyuguhkan air terjun tunggal,
masih ada sekitar 5 tingkat air terjun pada aliran sungai selanjutnya,
dengan jarak beberapa meter antar tingkatan. Curug Surodipo seakan
bersembunyi diantara dua punggungan bukit, ketika anda berada di dasar
air terjun, ankan terasa seolah diantara dua dinding nan hijau. Udara
yang segar dengan air yang mengalir bersih akan memaksa anda enggan
untuk tergesa-tergesa menikmati kesegaran Curug Surodipo. Suasana Curug
Surodipo sungguh masih asri dan terjaga.
Air terjun yang lebih dikenal dengan
nama Curug Trocoh ini menyimpan pesona memanjakan setiap pasang mata
yang mengunjunginya. Nama Surodipo sendiri diambil diambil dari
nama salah satu pasukan Pangeran Diponegoro, yang membangun benteng
pertahanan di Desa Tawangsari ketika Perang Jawa meletus.
Curug Surodipo merupakan salah satu pesona negeri tembakau Temanggung
yang masih asri dan perlu dijaga kelestariannya, hingga kelak, generasi
negeri tembakau di masa mendatang, tetap bisa menikmati mutiara di
Wonoboyo ini.
INFO UMUM :
– Belum ada fasilitas apapun di area ini (toilet, tiket, tempat istirahat dll) (ketika team KOPIALAS Temanggung berkunjung kesana)
– Akses jalan berbatu cukup sulit untuk kendaraan bermotor (roda 2).
– Jika anda meninggalkan kendaraan anda di akhir jalan batu, mintalah salah satu teman untuk berjaga.
– Jika anda menggunakan mobil, titipkan pada penduduk setempat.
– Bawalah air minum dan makanan ringan, karena tidak ada penjual apapun. Tapi BAWA PULANG SAMPAH ANDA, JANGAN BUANG SAMPAH SEMBARANGAN.
– Lebih baik tidak mencoba mandi di aliran sungai.
– Jika hujan, jalan akan sangat berlumpur.
– Siapakan sedikit stamina, karena anda akan sedikit berjalan kaki menaiki bukit.
– Jangan ragu untuk bertanya arah kepada masyarakat sekitar.
– Belum ada fasilitas apapun di area ini (toilet, tiket, tempat istirahat dll) (ketika team KOPIALAS Temanggung berkunjung kesana)
– Akses jalan berbatu cukup sulit untuk kendaraan bermotor (roda 2).
– Jika anda meninggalkan kendaraan anda di akhir jalan batu, mintalah salah satu teman untuk berjaga.
– Jika anda menggunakan mobil, titipkan pada penduduk setempat.
– Bawalah air minum dan makanan ringan, karena tidak ada penjual apapun. Tapi BAWA PULANG SAMPAH ANDA, JANGAN BUANG SAMPAH SEMBARANGAN.
– Lebih baik tidak mencoba mandi di aliran sungai.
– Jika hujan, jalan akan sangat berlumpur.
– Siapakan sedikit stamina, karena anda akan sedikit berjalan kaki menaiki bukit.
– Jangan ragu untuk bertanya arah kepada masyarakat sekitar.
0 comments:
Post a Comment